Tantangan Apple sebelum ‘sakit kepala’ di pasar Cina – Dr. Apple Store – Sistem Apple asli di Vietnam

“Sakit kepala” Apple di Tiongkok tidak akan hilang dalam waktu dekat

Dalam konteks penjualan Apple yang gagal memenuhi ekspektasi di Tiongkok, pasar penting Apple, persaingan ketat dari perusahaan telepon domestik seperti Huawei dan Xiaomi menimbulkan banyak tantangan. Peluncuran teknologi Apple Intelligence di AS bertujuan untuk menarik konsumen dan meningkatkan produk, namun di China, Anda harus menunggu hingga April tahun depan untuk merasakannya.

Apple juga mempertimbangkan kerja sama dengan perusahaan teknologi besar di China seperti Baidu untuk mengintegrasikan fitur AI ke dalam ekosistem iPhone. CEO Tim Cook mengungkapkan bahwa banyak fitur AI baru akan diperkenalkan pada bulan April, ketika teknologi Apple Intelligence diluncurkan di Tiongkok.

Terlepas dari prediksi mengenai potensi pertumbuhan pasar Tiongkok, dengan persaingan yang ketat dan volatilitas pasar AI, kesuksesan Apple Intelligence masih menjadi misteri. Apple memerlukan waktu untuk membuktikan nilai teknologi ini dan beradaptasi dengan kebutuhan konsumen.

#Apple #China #AppleIntelligence #ThiTruongDienThoai #AI #Huawei #Xiaomi #Baidu #TimCook #CongNghe

(VietTimes) – China adalah pasar yang penting bagi Apple, namun baru pada April tahun depan fitur AI akan diluncurkan di pasar ini.

Apple sedang mengalami kesulitan di pasar Cina. Foto: Orang Dalam Bisnis.Apple mengalami kesulitan di pasar Cina. Foto: Orang Dalam Bisnis.
Apple mengalami kesulitan di pasar Cina. Foto: Orang Dalam Bisnis.

Apple saat ini sedang melalui masa sulit di pasar Tiongkok, dengan penjualan triwulanan baru-baru ini jauh di bawah ekspektasi para analis. Ini bukanlah berita yang sangat positif bagi perusahaan teknologi Amerika, terutama ketika pasar Tiongkok adalah pasar inti Apple.

Kekuatan iPhone dan Apple Intelligence

Meskipun Apple melaporkan tingginya permintaan iPhone di banyak wilayah, hal ini tidak cukup untuk mengimbangi persaingan yang ketat di Tiongkok, di mana perusahaan telepon dalam negeri seperti Huawei dan Xiaomi bersaing untuk mendapatkan pangsa pasar.

Baru-baru ini, Apple meluncurkan teknologi Apple Intelligence di AS, sebuah perangkat lunak AI canggih yang diharapkan perusahaan dapat menarik konsumen untuk melakukan upgrade ke model iPhone baru seperti iPhone 16.

Namun, di Tiongkok, Apple Intelligence harus menunggu hingga April tahun depan untuk diluncurkan secara resmi, sehingga menyebabkan pengguna iPhone di sini harus menunggu lebih lama dibandingkan di AS.

Apple juga mempertimbangkan untuk bekerja sama dengan raksasa teknologi Tiongkok seperti Baidu untuk mengintegrasikan fitur AI ke dalam ekosistem iPhone. Hal ini diharapkan dapat membantu perusahaan meningkatkan daya saingnya, namun harus melalui proses sensor yang ketat oleh pemerintah China sebelum dapat dirilis ke pengguna.

Selama konferensi pers baru-baru ini, CEO Tim Cook mengatakan Apple akan memperkenalkan lebih banyak fitur AI pada bulan April, ketika Apple Intelligence diluncurkan di Tiongkok. Hingga saat ini, perusahaan hanya menawarkan sejumlah fungsi AI yang terbatas, dan kebijakan Apple yang “mengutamakan kualitas daripada kecepatan” membuat banyak orang mempertanyakan efektivitas strategi ini dalam perlombaan teknologi.

Analis Jacob Bourne di eMarketer percaya bahwa ini mungkin merupakan langkah yang tepat, namun juga membawa risiko besar jika pesaing melampaui kemampuan AI dalam waktu dekat.

Memprediksi pertumbuhan dan tantangan ke depan

Wedbush Securities yakin pasar Tiongkok akan terus tumbuh pada level satu digit dan mungkin mencapai dua digit ketika siklus iPhone 16 meluas tahun depan.

Namun, dengan munculnya pesaing domestik yang kuat dan pasar AI yang bergejolak, kesuksesan Apple Intelligence masih menjadi misteri.

Meskipun Apple mungkin terus tumbuh dalam jangka pendek, perusahaan tersebut memerlukan waktu untuk membuktikan daya tarik teknologi AI ini di Tiongkok.

Memperkuat posisinya akan bergantung pada kemampuannya untuk berintegrasi dan beradaptasi dengan cepat terhadap kebutuhan konsumen, terutama karena pesaing terus meningkatkan produk dengan harga yang lebih kompetitif.

Menurut Business Insider


Eksplorasi konten lain dari Heart To Heart

Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.

Tinggalkan Balasan

Eksplorasi konten lain dari Heart To Heart

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca