Jelajahi deteksi penipuan tingkat lanjut berdasarkan kecerdasan buatan! ✅ RATU SELULER ⭐⭐⭐⭐⭐


Google mengintegrasikan fitur deteksi penipuan baru di browser Chrome, menggunakan kecerdasan buatan untuk menganalisis merek dan niat situs web yang dikunjungi pengguna. Fitur ini membantu pengguna dengan mudah mengidentifikasi situs web dengan potensi penipuan tinggi.

Khususnya, ketika pengguna mengunjungi situs web palsu, AI Chrome akan menganalisis merek dan bahasa yang digunakan pada halaman tersebut. Jika mendeteksi tanda-tanda penipuan seperti urgensi palsu, maka akan muncul peringatan yang meminta pengguna untuk menghindari interaksi atau berbagi informasi pribadi.

Fitur ini sedang diuji di Chrome Canary dan melibatkan Perlindungan Lanjutan, yang memiliki kecerdasan buatan bawaan. Google mengumpulkan data untuk memperingatkan pengguna tentang situs web yang berpotensi menipu atau berbahaya.

Saat ini Google masih mengembangkan dan menguji fitur tersebut di Chrome, dan belum mengumumkan detail penerapannya. Pembaruan baru dari Google di bidang keamanan siber juga sangat diapresiasi di komunitas teknologi.

Baru-baru ini, Google mengumumkan integrasi fitur tersebut mendeteksi penipuan baru aktif peramban Chromemenggunakan teknologi kecerdasan buatan untuk menganalisis merek dan tujuan situs web saat pengguna menjelajahi web. Fitur ini ditemukan oleh pengguna platform X Leo melalui mode eksperimental di Chrome Canary, bertajuk “Deteksi Sisi Klien Merek dan Niat untuk Deteksi Penipuan.” Mode ini menggunakan pemodelan bahasa besar (LLM) untuk menganalisis halaman web langsung di perangkat pengguna.

Menurut informasi dari Google, fitur ini akan membantu layanan pendeteksi penipuan mengidentifikasi merek dan tujuan sebuah website, sehingga membantu pengguna dengan mudah mengidentifikasi situs web yang memiliki potensi penipuan tinggi. Fitur ini berfungsi pada sistem operasi seperti Mac, jendela dan Linux, tetapi metode pengoperasian spesifiknya masih belum jelas. Namun fitur ini dapat mengeluarkan peringatan ketika pengguna mengakses website mencurigakan.

Misalnya, ketika pengguna mengunjungi situs web dukungan teknis Microsoft palsu yang memperingatkan komputer mereka terinfeksi virus dan meminta nomor telepon, SIAPA Chrome dapat menganalisis merek dan bahasa yang digunakan pada halaman tersebut. Jika SIAPA mendeteksi taktik penipuan seperti urgensi palsu atau domain mencurigakan, ini dapat menampilkan peringatan yang meminta pengguna untuk menghindari interaksi dengan halaman tersebut atau tidak berbagi informasi pribadi.

Alat baru ini sedang diuji di Chrome Canary dan ditautkan ke fitur Perlindungan yang Disempurnakan Chrome, yang juga mengintegrasikan kecerdasan buatan. Sebelum bulan Oktober lalu, Perlindungan Lanjutan tidak menggunakan AI; ini digambarkan sebagai “perlindungan proaktif”, namun telah ditingkatkan menjadi “perlindungan berbasis AI”. Hal ini menunjukkan bahwa Google mengeksploitasi data yang telah dilatih sebelumnya untuk memahami konten situs web dan memperingatkan pengguna tentang halaman yang berpotensi menipu atau berbahaya.

Saat ini, Google masih menguji fitur keamanan dan privasi berbasis AI ini di Chrome, dan kemajuan penerapan serta tanggal rilis detailnya masih belum diketahui. Dunia teknologi sangat menantikan update baru dari Google dalam waktu dekat, terutama jika menyangkut masalah keamanan jaringan menjadi semakin penting dalam kehidupan digital saat ini.


Eksplorasi konten lain dari Heart To Heart

Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.

Tinggalkan Balasan

Eksplorasi konten lain dari Heart To Heart

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca