Mengapa sebagian besar lini produk tidak menggunakan memori Samsung? ✅ RATU SELULER ⭐⭐⭐⭐⭐


Samsung – produsen memori terbesar di dunia – berencana menggunakan DRAM Micron sebagai pengganti Samsung untuk seri Galaxy S25 mendatang. Menurut informasi terkini, sebagian besar versi Galaxy S25 akan dibekali RAM dari Micron, bukan dari Samsung seperti sebelumnya. Ini menandai pertama kalinya ponsel premium Galaxy S tidak menggunakan memori utama dari Samsung.

Menurut laporan dari Korea, Micron akan menjadi pemasok utama DRAM Galaxy S25, sedangkan Samsung Semiconductor hanya akan bertindak sebagai pemasok sekunder. Micron, sebuah perusahaan memori yang berbasis di AS, telah bersaing langsung dengan Samsung selama bertahun-tahun, dan ini akan menjadi pertama kalinya Micron menjadi pemasok DRAM utama untuk seri Galaxy S.

Banyak pihak yang menilai Samsung perlu memperbaiki desain memori flash-nya agar tidak tertinggal dari kompetitornya, tidak hanya di bandwidth tinggi (HBM) tapi juga di low power (LPDDR). Samsung MX memilih Micron sebagai pemasok utama setelah membandingkan harga dan performa DRAM yang disediakan Micron dan Samsung Semiconductor, menunjukkan bahwa Micron memiliki keunggulan.

Bocorannya menyebutkan Galaxy S25 akan dibekali prosesor Qualcomm Snapdragon 8 Elite, bersama dengan DRAM LPDDR5X 12GB dan penyimpanan UFS 4.0 sebesar 256GB atau lebih. Versi Galaxy S25 Ultra dapat memiliki memori hingga 16GB, sedangkan Galaxy S25 dan Galaxy S25+ akan memiliki RAM 12GB dan penyimpanan dari 256GB hingga 512GB. Hal ini menunjukkan bahwa Samsung mengambil langkah baru dalam memilih pemasok memori untuk produknya. Jika Anda tertarik dengan produk Samsung, kunjungi situs resminya di Samsung.com untuk informasi lebih lanjut dan penawaran terbaik!

Samsung – produsen memori terbesar di dunia – mungkin tidak menggunakan memori internal untuk seri Galaxy S mendatang. Menurut laporan baru, sebagian besar antrean Galaksi S25 mungkin dilengkapi dengan RAM dari merek lain. Jika demikian, ini akan menjadi pertama kalinya ponsel Galaxy S kelas atas tidak menggunakan memori Samsung.

Seri Galaxy S25 mungkin menggunakan DRAM Micron, bukan Samsung

Sebuah laporan dari Korea mengklaim bahwa sebagian besar seri Galaxy S25 akan menggunakan DRAM Micron. Sedangkan Samsung Semiconductor hanya akan menjadi pemasok memori sekunder.

Micron merupakan produsen memori yang berbasis di Amerika Serikat dan bersaing langsung dengan Samsung. Ini telah menjadi pemasok memori sekunder Samsung selama lebih dari sepuluh tahun. Ini akan menjadi pertama kalinya Micro menjadi pemasok DRAM utama.

Jika demikian, maka akan sangat memalukan bagi divisi semikonduktor Samsung karena divisi Samsung MX ingin mengutamakan penggunaan memori merek lain.

Beberapa pihak berpendapat bahwa Samsung perlu segera memperbaiki desain memori flashnya karena tertinggal dari kompetitornya tidak hanya dalam memori bandwidth tinggi (HBM) tetapi juga dalam DRAM berdaya rendah (LPDDR).

DRAM DDR5X Micron dikatakan lebih hemat daya dibandingkan Samsung

Nampaknya Samsung MX – mobile arm Samsung – memilih Micron sebagai pemasok memori utamanya setelah membandingkan harga dan performa DRAM yang disediakan Micron dan Samsung Semiconductor, secara tidak langsung mengakui bahwa DRAM Micron lebih unggul.

Ada laporan bahwa memori flash 10nm Micron diproduksi pada proses 1b Samsung Semiconductor yang lebih baik. Selain itu, Samsung belum mampu mengatasi masalah penyebab peningkatan suhu pada memori flashnya.

Menurut bocorannya, Seri Galaxy S25 akan dibekali prosesor Qualcomm Snapdragon 8 Elite bersama dengan DRAM LPDDR5X 12 GB dan penyimpanan UFS 4.0 minimal 256 GB. Opsi penyimpanan 512GB dan 1TB Galaxy S25 Ultra dapat memiliki memori hingga 16GB. Sementara itu, Galaxy S25 dan Galaxy S25+ akan memiliki RAM 12GB dan penyimpanan 256GB/512GB.

Iklan. Gulir untuk melanjutkan membaca.

Penawaran terbaik di Samsung.com!


Eksplorasi konten lain dari Heart To Heart

Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.

Tinggalkan Balasan

Eksplorasi konten lain dari Heart To Heart

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca