Paradoks antara suku bunga dan nilai tukar VND/USD
#24hMoney #suku bunga #nilai tukar #VND #USD
Biasanya, ketika suku bunga AS turun, daya tarik USD juga menurun, sehingga menyebabkan penurunan nilai tukar VND/USD. Namun, di akhir tahun 2024 akan terjadi hal sebaliknya: suku bunga AS turun namun nilai tukar VND/USD meningkat dan kekuatan USD melampaui puncaknya.
1. Paradoks antara suku bunga dan nilai tukar USD/VND
Uang mengalir ke AS: Faktor ekonomi global, termasuk risiko pertumbuhan dan inflasi di banyak negara, menyebabkan aliran uang internasional terus mengalir ke AS sehingga memberikan tekanan pada nilai tukar mata uang lainnya, termasuk VND.
Intervensi kebijakan: Bank Negara Vietnam terpaksa menjual mata uang asing untuk menstabilkan nilai tukar, namun tindakan ini bersifat jangka pendek dan tidak dapat dipertahankan dalam jangka panjang dalam konteks menurunnya cadangan devisa.
2. Dampak terhadap pasar saham
Likuiditas rendah: Tekanan pengetatan kebijakan moneter yang berlangsung pada tahun 2023 hingga 2024 menyebabkan likuiditas pasar saham menurun secara signifikan. Namun, kisaran fluktuasinya lebih sempit, sehingga menciptakan lingkungan investasi yang lebih aman.
Spekulasi menurun: Ketatnya pasokan uang dan tekanan nilai tukar menghalangi spekulan untuk beroperasi secara kuat. Sebagian besar transaksi di pasar berasal dari aliran uang riil, sehingga membatasi risiko penggelembungan aset.
3. Harapan untuk tahun 2025
Meski tekanan nilai tukar masih ada, namun fluktuasi yang diperkirakan tidak sebesar pada periode 2023-2024. Kebijakan moneter yang lebih fleksibel: Bank Negara dapat menerapkan langkah-langkah untuk mendukung pertumbuhan ekonomi dalam konteks penurunan tekanan nilai tukar.
Pasar saham sedang berkembang: Arus kas kemungkinan akan kembali ke pasar ketika lingkungan kebijakan lebih stabil dan prospek peningkatan pasar yang akan ditinjau tahun depan adalah hal yang sangat menarik untuk membantu kembalinya arus kas, terutama arus kas dari luar negeri.
Akhir tahun 2024 mungkin menjadi masa yang sulit bagi banyak investor, namun juga merupakan peluang untuk mengakumulasi saham di zona aman. Penting untuk fokus pada nilai riil bisnis dan mempersiapkan strategi untuk siklus pertumbuhan baru pada tahun 2025. Inilah saatnya memerlukan kesabaran dan visi jangka panjang untuk memanfaatkan peluang dari stabilisasi perekonomian moneter secara bertahap kebijakan.
24HMONEY dimoderatori
38 menit
Biasanya, ketika suku bunga AS turun, daya tarik USD juga menurun, sehingga menyebabkan penurunan nilai tukar VND/USD. Namun, di akhir tahun 2024 akan terjadi hal sebaliknya: suku bunga AS turun namun nilai tukar VND/USD meningkat dan kekuatan USD melampaui puncaknya.
1. Paradoks antara suku bunga dan nilai tukar USD/VND

Uang mengalir ke Amerika: Faktor perekonomian global, termasuk risiko pertumbuhan dan inflasi di banyak negara, menyebabkan aliran uang internasional terus mengalir ke AS sehingga memberikan tekanan pada nilai tukar mata uang lainnya, termasuk VND.
===> Intervensi kebijakan: Bank Negara Vietnam terpaksa menjual mata uang asing untuk menstabilkan nilai tukar, namun tindakan ini bersifat jangka pendek dan tidak dapat dipertahankan dalam jangka panjang dalam konteks penurunan cadangan devisa.
2. Dampak terhadap pasar saham

Likuiditas rendah: Tekanan pengetatan kebijakan moneter yang berlangsung pada tahun 2023 hingga 2024 menyebabkan likuiditas pasar saham menurun secara signifikan. Namun, kisaran fluktuasinya lebih sempit, sehingga menciptakan lingkungan investasi yang lebih aman.
Spekulasi berkurang: Ketatnya pasokan uang dan tekanan nilai tukar menghalangi spekulan untuk beroperasi secara kuat. Sebagian besar transaksi di pasar berasal dari aliran uang riil, sehingga membatasi risiko penggelembungan aset.
Mengatur kegiatan usaha: Dalam lingkungan yang tidak didukung oleh kebijakan moneter, harga saham terutama bergantung pada kinerja bisnis aktual perusahaan. Misalnya FPT yang pertumbuhannya sangat stabil dan efektif


3. Harapan untuk tahun 2025
Meski tekanan nilai tukar masih tetap adaNamun fluktuasinya diperkirakan tidak sebesar periode 2023-2024. Kebijakan moneter yang lebih fleksibel: Bank Negara dapat menerapkan langkah-langkah untuk mendukung pertumbuhan ekonomi dalam konteks penurunan tekanan nilai tukar.
Pasar saham makmur: Arus kas kemungkinan akan kembali ke pasar ketika lingkungan kebijakan lebih stabil dan prospek peningkatan pasar yang akan ditinjau tahun depan menjadi perhatian besar untuk membantu kembalinya arus kas, terutama arus kas dari luar negeri.
===> Akhir tahun 2024 mungkin merupakan masa yang sulit bagi banyak investor, namun juga merupakan peluang untuk mengakumulasi saham di zona aman. Penting untuk fokus pada nilai riil bisnis dan mempersiapkan strategi untuk siklus pertumbuhan baru pada tahun 2025. Inilah saatnya memerlukan kesabaran dan visi jangka panjang untuk memanfaatkan peluang dari stabilisasi perekonomian moneter secara bertahap kebijakan.
Eksplorasi konten lain dari Heart To Heart
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.