Apple dan Samsung perlu belajar dari rival China mengenai teknologi baterai silikon-karbon untuk meningkatkan masa pakai baterai pada smartphone andalan mereka. Brand asal China seperti Honor, Xiaomi, Vivo, OnePlus, dan Nubia telah menerapkan teknologi tersebut untuk memproduksi ponsel tipis namun tetap memiliki kapasitas baterai besar.
Baterai silikon-karbon menjadi tren penting dalam industri ponsel pintar, dan Apple serta Samsung perlu memperhatikan penerapan teknologi ini agar dapat bersaing secara efektif dengan para pesaingnya. Saat ini, merek Tiongkok memimpin dalam uji daya tahan baterai, sementara model Samsung Galaxy S Ultra dan Apple iPhone 16 Pro Max masih dapat ditingkatkan.
Untuk mempertahankan posisi terdepan di pasar ponsel pintar, Apple dan Samsung perlu meningkatkan teknologi baterai mereka dengan mengadopsi baterai silikon-karbon. Hal ini akan membantu meningkatkan masa pakai baterai produk mereka secara signifikan, memenuhi kebutuhan pengguna yang terus meningkat. #Teknologi #Apple #Samsung #SiliconCarbon Battery #Smartphone
Apple dan Samsung mungkin perlu belajar dari rival mereka di Tiongkok, sebuah teknologi yang memainkan peran penting dalam dunia ponsel pintar saat ini.
Banyak pengguna Apple dan Samsung yang mungkin pernah mengalami momen tidak menyenangkan ketika persentase baterai di smartphone mereka hampir habis. Baik model smartphone iPhone maupun Galaxy tidak menawarkan kemampuan memberikan daya tahan baterai yang baik, sehingga membuat pengguna merasa khawatir karena harus mengganti baterai lebih awal.
Namun, segalanya bisa berubah karena kedua raksasa teknologi tersebut kemungkinan akan memproduksi baterai yang lebih besar untuk ponsel andalan mereka. Keterbatasan inilah yang membuat model smartphone mereka tertinggal dalam persaingan dengan kompetitor asal China. Merek seperti Honor, Xiaomi, Vivo, OnePlus, dan Nubia sudah mulai menggunakan teknologi baterai silikon-karbon sehingga memungkinkan mereka memproduksi ponsel tipis namun tetap memiliki kapasitas baterai besar.
Baterai silikon-karbon akan mendapat perhatian lebih berkat Apple dan Samsung
Meskipun baterai silikon-karbon belum populer di pasar Barat, minat dari Samsung dan Apple dapat segera mengubah hal ini. Saat ini, merek seperti Nubia, Asus, Sony, Honor, dan Vivo memimpin dalam uji daya tahan baterai pi, sementara model Samsung Galaxy S Ultra menunjukkan hasil yang lebih lemah.
Di pihak Apple, baterai iPhone 16 Pro Max telah ditingkatkan dan berfungsi dengan baik. Namun, dengan harga di atas 1.000 USD, pengguna berhak berharap lebih tinggi. Kapasitas baterai iPhone 16 Pro Max dikatakan sekitar 4.685 mAh, terbesar yang pernah ada di lini produk ini. Namun dibandingkan kompetitor seperti OnePlus 13 dengan baterai 6.000 mAh atau RedMagic 10 Pro dengan baterai 7.050 mAh, perbedaannya terlihat jelas.
Bukan hanya ukuran baterai yang menentukan waktu penggunaan. Pengoptimalan perangkat lunak, khususnya di iOS, membantu mengelola daya dengan lebih efektif. Prosesor canggih di iPhone 16 Pro dan Galaxy S24 Ultra juga dirancang untuk menghemat daya. Selain itu, layar dengan kecepatan refresh adaptif membantu menghemat baterai saat tidak diperlukan.
Masalahnya, untuk mempertahankan posisi kepemimpinannya, Samsung dan Apple perlu meningkatkan teknologi baterainya. Ketika kedua raksasa ini mulai mengadopsi baterai silikon-karbon, pengguna pasti akan melihat peningkatan yang signifikan dalam masa pakai baterai, sesuatu yang kita semua nantikan, terutama bagi mereka yang tidak mudah mengakses opsi telepon teratas dari Tiongkok.
Menurut Kien An (Vov.vn)
Eksplorasi konten lain dari Heart To Heart
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.