SoftBank, Masayoshi Son bertaruh $17 miliar pada perjanjian informal dengan Steve Jobs. Masayoshi Son, juga dikenal sebagai Masa, adalah seorang pengusaha Jepang terkenal. Dikenal karena investasi miliaran dolar, Masa menyadari potensi iPhone sebelum diumumkan.
Dengan sketsa iPod dengan layar besar dan dukungan seluler, Masa meyakinkan Steve Jobs tentang kemungkinan mendistribusikan produk baru tersebut di Jepang. Dengan jabat tangan dan tanpa mengungkapkan rincian spesifik, Jobs setuju untuk memberikan hak eksklusif kepada SoftBank untuk mendistribusikan iPhone di Jepang.
Tindakan berani Masa mengubah SoftBank menjadi bisnis konsumen yang jauh lebih bernilai. Kisah kolaborasi Masa dan Steve Jobs menjadi bukti visi dan keberanian mereka. Ini benar-benar pertaruhan besar yang membawa kesuksesan besar.
#Apple #SoftBank #SteveJobs #MasayoshiSon #iPhone #CanhBac #ThoaThuan #DoanhNhan
Pekan lalu, sejarah Apple kembali terungkap melalui cerita menarik tentang bagaimana pendiri SoftBank Masayoshi Son melakukan pertaruhan $17 miliar berdasarkan perjanjian informal dengan Steve Jobs.

Masayoshi Son, biasa disapa Masa, adalah seorang pengusaha terkenal Jepang yang memegang rekor orang terkaya di dunia selama tiga hari sebelum gelembung dotcom pecah pada pergantian abad. Setelah kehilangan sebagian besar asetnya, iPhone menjadi faktor penting dalam pemulihan finansialnya. Saat ini, Masa merupakan investor terbesar di dunia, dengan transaksi bernilai triliunan dolar selama 20 tahun terakhir.
Menurut kutipan biografi baru Masa di Wired, dia menyadari bahwa Apple sedang mengerjakan telepon, dua tahun sebelum iPhone diumumkan. Kisah yang diceritakan oleh penulis Lionel Barber menunjukkan Masa melakukan pertaruhan besar berdasarkan perjanjian informal dengan Steve Jobs.
Pada musim panas 2005, saat berkunjung ke California, Masa memberi Jobs sketsa iPod dengan layar besar dan dukungan seluler, yang berjalan pada sistem operasi Apple. Jobs menolak gagasan tersebut tetapi tidak bisa tidak memberikan petunjuk tentang iPhone. Ketika Masa meminta untuk mendistribusikan produk baru ini di Jepang, Jobs tersenyum dan menyetujuinya dengan jabat tangan, tanpa mengungkapkan detail spesifiknya.
Akibatnya, Masa memutuskan untuk mengakuisisi Vodafone Jepang senilai $17 miliar, memberikan SoftBank hak eksklusif untuk mendistribusikan iPhone di Jepang. Acara ini membantu mengubah SoftBank menjadi bisnis konsumen yang jauh lebih bernilai.
Kisah jabat tangan antara Masa dan Steve Jobs bukan hanya salah satu anekdot bisnis paling berwarna, namun juga bukti apresiasi Jobs atas visi dan keberanian Masa. Ini benar-benar pertaruhan besar yang membawa kesuksesan besar.
Hung Nguyen (The0 9to5mac)
Eksplorasi konten lain dari Heart To Heart
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.